Kamis, 24 Januari 2019

Tantangan Dakwah

Dakwah Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengajak orang lain berbuat berkata dan beramal sesuai dengan ketentuan agama islam. Dengan definisi tersebut menunjukan bahwa dakwah memiliki cakupan yang cukup luas. Oleh karena itu, dakwah sudah menjadi jalan hidup seorang mukmin karena disamping ia mendakwahi orang lain (keluarga maupun masyarakat) maka ia pun dituntut untuk mendakwahi dirinya sendiri. 
Seiring dengan berkembangnya tekhnologi terutama tekhnologi informasi dan komunikasi yang melahirkan televisi dan smartphone sebagai anak kandungnya. Dunia dakwah berubah begitu dahsyat. Dulu dakwah face to face menjadi pilihan yang tidak tergantikan, tapi sekarang dengan kemajuan tersebut orang bahkan bisa mendengar dakwah sambil tidur-tiduran. 
Yang menjadi pertanyaan besar dan perlu di adakan kajian dan penelitian serius adalah sejauhmana dakwah melalui media tersebut dapat memberikan kesadaran spiritual kepada audiens/ subyek dakwah??
Hipotesis awal yang penulis ajukan adalah tampaknya ada rasa bosan dari audiens terkait dengan membanjirnya dakwah baik melalui televisi, whatsapps, Facebook, Twitter dan Instagram yang dilakukan oleh para para dai baik melalui video maupun tulisan. Kenapa demikian? karena berdasarkan hasil observasi awal penulis terhadap pengguna WA dengan akun dakwah yang masif masuknya 3-4 kali dalam sehari, pengguna tersebut hanya melihat secara sepintas saja tanpa mencerna dan memahami substansi dakwah yang sampaikan apalagi dengan tulisan dan durasi video yang cukup panjang. 
secara teoritis terutama dikaji  menggunakan ilmu psikologi seseorang yang recoki setiap saat dengan hal yang sama pasti akan merasa bosan juga terhadap hal tersebut apalagi penyampaiannya dengan menggunakan metode dan cara yang monoton. Memahami Faktor kebosanan adalah langkah tepat yang harus ditempuh oleh pendakwah. Misal saat seseorang melakukan hal yang sama secara terus-menerus tanpa ada variasi membuat keadaan fisik dan jiwa lelah. Kelelahan jiwa itulah yang melahirkan kebosanan. Terlebih dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya dalam dirimu ada hak yang harus kamu penuhi'.
Fisik dan jiwa harus fresh, agar rasa bosan hilang, solusinya adalah dengan istirahat. Karena normalnya setiap hari jantung manusia berdetak 100.000 kali, berbicara sebanyak 4.000 kata, bernafas 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa suatu ketika Rasulullah saw didatangi oleh beberapa sahabat untuk memberikan tausyiah setiap saat, namun Rasullah menjawab "aku takut kalian akan merasa bosan dengan dakwah saya". Hal ini menunjukan bahwa ada hal negatif yang perlu di perhatikan ketika dakwah ini kita massifkan tanpa kenal waktu, yaitu  lahirnya rasa bosan dari audiens yang menyebabkan mereka tidak tercerdaskan secara agama. 
Disamping itu, penulis mengkhawatirkan orang yang kita anggap tidak paham ilmu agama kemudian kita sharing ke mereka postingan-postingan dkawah justru mereka akan semakin jauh dari agama. Karena menurut penulis, dakwah agama itu bukan berbicara nutrisi otak tapi berbicara nutrisi hati. Maka yang perlu dan utama dilakukan oleh pendakwah adalah menyentuh hatinya dengan hikmah dan kebijaksanaan serta keteladanan bukan menyentuh otak otak dengan gambar visual dan audio serta tulisan. 
Dakwah yang dilakukan dari hati dan FACE TO FACE akan sampai kedalam hati, sedangkan dakwah yang dilakukan dengan tulisan dan auio visual hanya akan sampai pada otak dan pengetahuan saja. Sementara yang kita harapkan dari dakwah adalah teraplikasinya dalam kehidupan audiens tentang apa yang kita dakwahkan. Rasullulah saw bersabda "sesungguhnya yang buta itu bukanlah matanya, dan yang tuli itu bukanlah telinganya tetapi yang buta dan tuli itu adalah hatinya". 
Melalui tulisan yang sederhana dan singkat ini marilah kita mulai menyadari musuh terbesar dari manusia itu adalah adanya rasa bosan terutama bosan terhadap dakwah. Oleh karena demikian, marilah kita semua menjaga marwah dakwah ini agar tampil secara elegan, bermartabat dan disenangi agar kita secara perlahan dapat menyadarkan mereka untuk segera menuju pada pengampunan Allah swt. 
Rujukan:
 Al Quran
Hadits Nabi
 https://dewandakwah.or.id/bosan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *